tag:blogger.com,1999:blog-83475976293856540472024-02-19T16:00:46.567+07:00AYAM ARAB DOT COMCAK ROZY POENYAmahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-23014185191833025762013-10-11T16:41:00.002+07:002013-10-11T16:58:45.927+07:00Ternak Ayam Jawa Super, Usaha Tepat di Masa Krisis <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwO1RATvuvdeOKogHD-mZ8glCdy6PZEFeSQWj_2ivZk7EvRkAnt-1AX0tbIOMR1uK2rBDkXWEyQ9uvT094YvXFcytnUD862cG9QhdKKTdvlkCG7bFGmEqRPpOTdZ_IrbR3AsY4csM4FXA/s320/ay.jpg" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini kita hanya mengenal 2 jenis
ayam, yaitu ayam kampung (ayam aneka ras lokal) dan ayam modern
(broiler dan layer/petelur). Belum lama ini ada 1 jenis ayam yang
populer dibudidayakan, yaitu <i>ayam jawa super</i>. Menurut pengamat agribisnis F Rahardi, <i>ayam jawa super</i> masuk dalam kategori ayam kampung.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ayam jawa super</i> merupakan hasil persilangan ayam jawa berkualitas
genetik tinggi dengan ayam broiler. Munculnya jenis ayam jawa super
dilaterbelakangi kurangnya pasokan ayam kampung untuk memenuhi pesanan
rumah makan - rumah makan yang menyuguhkan menu masakan ayam kampung.
Hal ini menimbulkan peluang usaha ditengah ramainya permintaan. Dengan
adanya <i>ayam jawa super</i> yang performanya mirip ayam kampung, diharapkan mampu mengatasi masalah kurangnya pasokan tersebut.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8347597629385654047" name="more"></a>Prospek dan Persaingan</h3>
<div style="text-align: justify;">
Menurut F Rahardi, prospek usaha peternakan ayam konsumsi sampai
kapanpun akan tetap baik. Sehingga disarankan agar orang tetap beternak
ayam konsumsi. Tingginya permintaan akan daging ayam terutama pada momen
- momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru
menyebabkan lonjakan permintaan hingga berlipat - lipat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Harry Wibowo, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta mengungkapkan
bahwa peluang usaha ayam jawa super sangat bagus karena sangat banyak
peminatnya. Terlebih lagi pada saat sekarang ini banyak orang yang
mencari bisnis mendadak yang memberikan keuntungan lumayan. Selain
tingginya permintaan akan daging ayam, keuntungan beternak <i>ayam jawa super</i> karena masa panen lebih cepat dari ayam kampung biasa, yaitu hanya 2 bulan dengan bobot mencapai 1 kg.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Pemasaran</h3>
<div style="text-align: justify;">
Permintaan <i>ayam jawa super</i> berpeluang diminati kalangan rumah
makan seperti Ayam Goreng Ny.Suharti, Mbok Berek, Sop Ayam Jawa Super,
dan supermarket seperti Hypermart. Pasokan ayam jawa super siap konsumsi
untuk saat ini banyak dijual di wilayah Jakarta dan Bandung. Selain di
pulau Jawa, pasokan ayam jawa super juga telah dipasarkan hingga
Sumatera, Kalimantan, dan Papua.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Harga</h3>
<div style="text-align: justify;">
Penjualan <i>ayam jawa super</i> sangat menguntungkan peternak karena
lebih stabil. Berbeda dengan ayam broiler yang harganya terkadang tidak
stabil dan anjlok. Saat ini harga jual DOC (day old chicken) ayam jawa
super berada di kisaran Rp 4.200-5.000/ekor. Jika sudah sering
berlangganan ke peternak harga nya bisa lebih rendah, yakni Rp
3.900-4.000/ekor. Untuk harga ayam jawa super yang siap konsumsi
mencapai Rp 20 - 22.000/kg pada hari biasa dan Rp 28.000/kg pada momen
hari besar. Harga tersebut merupakan harga ayam jawa super dalam kondisi
hidup.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Kendala dan Resiko</h3>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Suwarno, pemilik Suwarno Farm mengungkapkan bahwa selama beternak <i>ayam jawa super</i>
tidak ada kendala berarti yang dirasakannya. Justru ia merasa
diuntungkan dengan memelihara ayam ini. Risiko ini biasanya dihadapi
ketika musim pancaroba datang karena banyak ayam sakit dan beresiko
terserang penyakit. Untuk mengatasinya ia melakukan vaksinasi gumboro
ayam jawa super dari umur 4 hari dan umur 21 hari. Selain itu
menggunakan obat-obatan herbal seperti jahe, kencur, cabai, dll.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Perhitungan Usaha dan Asumsi Pendapatan Suwarno Farm Per Bulan</h3>
<h4 style="text-align: justify;">
Modal Awal (Tahun 2011) s/d Sekarang Tidak Jauh Bedanya</h4>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 379px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 9764; mso-width-source: userset; width: 200pt;" width="267"></col>
<col style="mso-width-alt: 841; mso-width-source: userset; width: 17pt;" width="23"></col>
<col style="mso-width-alt: 3254; mso-width-source: userset; width: 67pt;" width="89"></col>
</colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt; width: 200pt;" width="267">500 ekor DOC ayam
super</td>
<td style="width: 17pt;" width="23">Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right; width: 67pt;" width="89">5.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Pakan, vitamin, dan obat</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">2.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Kandang, peralatan/perlengkapan ternak</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">3.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Modal tambahan</td>
<td><br /></td>
<td class="xl65" style="text-align: right;"><br /></td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Bibit DOC dan kandang</td>
<td><u>Rp</u></td>
<td class="xl65" style="text-align: right;"><u>10.000.000,00</u></td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Jumlah</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">20.000.000,00</td>
</tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: justify;">
Pengeluaran per bulan</h4>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 379px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 9764; mso-width-source: userset; width: 200pt;" width="267"></col>
<col style="mso-width-alt: 841; mso-width-source: userset; width: 17pt;" width="23"></col>
<col style="mso-width-alt: 3254; mso-width-source: userset; width: 67pt;" width="89"></col>
</colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt; width: 200pt;" width="267">Pakan</td>
<td style="width: 17pt;" width="23">Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right; width: 67pt;" width="89">10.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Vaksin, Vitamin, dan obat</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">5.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Listrik dan telepon</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">2.000.000,00</td>
</tr>
<tr height="24" style="height: 18.0pt; mso-height-source: userset;">
<td height="24" style="height: 18.0pt;">Perlengkapan packaging, transportasi</td>
<td><u>Rp</u></td>
<td class="xl65" style="text-align: right;"><u>3.000.000,00</u></td>
</tr>
<tr height="22" style="height: 16.5pt; mso-height-source: userset;">
<td height="22" style="height: 16.5pt;">Jumlah</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65" style="text-align: right;">20.000.000,00</td>
</tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: justify;">
Omset</h4>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 379px;"><colgroup><col width="267"></col><col width="23"></col><col width="89"></col></colgroup><tbody>
<tr height="20">
<td height="20" style="height: 15.0pt; width: 200pt;" width="267">1000 - 1500 ekor @
Rp 25.000,00</td>
<td style="width: 17pt;" width="23">Rp</td>
<td class="xl65" style="width: 67pt;" width="89">30.000.000,00</td>
</tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: justify;">
Keuntungan </h4>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 379px;"><colgroup><col style="mso-width-alt: 9764; mso-width-source: userset; width: 200pt;" width="267"></col>
<col style="mso-width-alt: 841; mso-width-source: userset; width: 17pt;" width="23"></col>
<col style="mso-width-alt: 3254; mso-width-source: userset; width: 67pt;" width="89"></col>
</colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt; width: 200pt;" width="267">(Omset -
Pengeluaran per bulan)</td>
<td style="width: 17pt;" width="23"><br /></td>
<td class="xl65" style="width: 67pt;" width="89"><br /></td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt;">Rp 30.000.000,00 - Rp 20.000.000</td>
<td>Rp</td>
<td class="xl65">10.000.000,00</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.erwinheriyono.com/2013/09/direktori-usaha-ternak-ayam-jawa-super.html"><u><b>Info lebih lanjut dapat menghubungi :</b></u></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Rozy's Farm ( 085258740544 ) call only</div>
<div style="text-align: justify;">
Kambengan Rt 25 Rw 25 Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang Jawa Timur</div>
<div style="text-align: justify;">
Email : cax_mahmud@yahoo.co.id atau cakrozy@yahoo.co.id </div>
</blockquote>
Sumber artikel analisis : http://www.erwinheriyono.com/2013/09/ternak-ayam-jawa-super-usaha-tepat-di.htmlmahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-63811163264730332122013-10-11T12:31:00.000+07:002013-10-11T16:18:08.767+07:00Budidaya Ayam Jawa Super Makin Menjanjikan<div class="the_content">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_JjwfPbf94-Xf9Xrt7bCk7xZea4-eZXHjWay1igfeqzg8z0eESZ_UCRP4PPIDJ8XeLkr-bWpioeIKEKkBvhKcvgrXGpnXByc-h33o6tJpJRwS6erLV_O2URiWDqSEGxzDqOoP0r3FGt8/s1600/ay.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_JjwfPbf94-Xf9Xrt7bCk7xZea4-eZXHjWay1igfeqzg8z0eESZ_UCRP4PPIDJ8XeLkr-bWpioeIKEKkBvhKcvgrXGpnXByc-h33o6tJpJRwS6erLV_O2URiWDqSEGxzDqOoP0r3FGt8/s320/ay.jpg" width="320" /></a></div>
<strong>KEBUMEN, suaramerdeka.com</strong> - Berkembangnya restoran
dan rumah makan yang menyajikan menu ayam kampung mengakibatkan peternak
kewalahan memenuhi pasokan. Bahkan tingginya permintaan daging ayam
kampung tidak bisa terlayani karena budidaya ternak ayam jawa mengalami
kendala.<br />
Pertumbuhan ayam jawa cenderung lambat dengan bobot yang
tidak maksimal. Untuk menghasilkan ayam siap potong paling tidak
membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Untuk itulah teknologi ternak
terbaru menghadirkan ayam jawa super. Ayam jawa super yang populer
dengan nama ayam joper itu merupakan hasil persilangan ayam kampung
berkualitas genetik tinggi dengan ayam broiler.<br />
Salah satu
peternak ayam jawa super ialah Hari Kurniawan (27). Sejak dua tahun
terakhir, pemuda asal Desa Krakal RT 04 RW 04 Kecamatan Alian, Kebumen
itu telah mengembangkan budidaya ayam joper. Menurutnya, budidaya ayam
jawa super menjadi peluang bisnis yang makin menjanjikan. "Cara
perawatan relatif lebih mudah, hanya butuh ketekunan dan ketelatenan,"
ujar Hari Kurniawan kepada Suara Merdeka, Minggu (9/6).<br />
Dalam hal
pertumbuhan, ayam jawa super memiliki sifat seperti ayam broiler yakni
mengalami percepatan di awal pertumbuhan. Masa pemeliharaan relatif
pendek. Pada umur 55-60 hari, ayam super itu sudah bisa dipanen dengan
bobot sekitar 8-9 ons atau maksimal 1 kg per ekor.<br />
"Yang istimewa,
meski pertumbuhan yang cepat jenis ayam ini memiliki karakteristik
daging dan bentuk ayam kampung," ujar lulusan Sekolah Usaha Perikanan
Menengah (SUPM) Tegal tersebut seraya menyebutkan dengan waktu yang
pendek, tingkat kematian relatif kecil serta penghematan biaya
pemeliharaan dan pakan.<br />
<br />
Selama ini, Wawan panggilan akrabnya,
mengambil Day Old Chick (DOC) atau anak ayam dari Yogyakarta. Adapun
pemberian vaksin dilakukan dengan sistem 4/4 artinya sebelum empat hari
dan sebelum empat minggu. Untuk pakan, setiap ekor ayam sampai dengan
panen menghabiskan pakan sebanyak 1,7-2 kg fur.<br />
Adapun kendala
pembesaran ini, imbuh dia pada harga pakan yang terlalu mahal.
Solusinya, Wawan memberikan asupan makan tambahan buatan sendiri yakni
dengan bahan jagung giling, dicampur fur dengan prosentase 25 % per
kantong atau satu kwintal fur dicampur dengan 25 kg jagung giling.<br />
Dalam
hal pemasaran, ayam jawa super tidak mengalami kesulitan karena
permintaan pasar masih terbuka. Selama ini Wawan yang membudidayakan 500
ekor ayam memenuhi beberapa rumah makan dan restoran. Selain di
Kebumen, penjualannya sampai ke Bandung, Tasikmalaya, Purwakarta, Ciamis
dan sekitarnya. Sedangkan satu ekor ayam jawa super dijual minimal Rp
22.000 sampai dengan Rp 28.000 disesuaikan dengan bobot dan kondisi
ayam.<br />
Wawan mengatakan, di Kebumen saat ini sudah mulai ada
sejumlah peternak mandiri ayam kampung super. Untuk itu dia ingin
membentuk sebuah paguyuban para peternak mandiri ayam kampung super.
Melalui paguyuban itu diharapkan peternak bisa mendapatkan bibit dan
pakan yang lebih murah dan purna jual yang lebih tinggi. "Selama ini
peternak berjalan sendiri-sendiri karena belum ada semacam paguyuban,"
tandasnya.<br />
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/06/09/160177/Budidaya-Ayam-Jawa-Super-Makin-Menjanjikan</div>
mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-59695471069271372682013-10-05T18:36:00.000+07:002013-10-11T11:26:33.187+07:00ANALISIS USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG SUPER<img border="0" left="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgufwq3sFq70A3yO-OKhuZSd1O5UQ1nqZ6v9Zj25SAON0djOVrpi1YocCQUAXZYE58wpd2gqSpBFyur5kkOtMvUtZp011JN5K007ltfUvL4uIqwEmzhQAA_smQ-wtmdFu1v5kTUbbohZMw/s1600/ayam.jpeg" text-align:="" />
<img border="0" right="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiB7ut8T3olxRTUkdrnAQTB7aSuqj2h-wTQ79DuynK-wZFcohUkT9zi3qn-0BdlKGeEPalbUZ9ApVLoTHXRxMSdwRBppgilhFcmcKNxKydhsoB9apG7d3-GZd-RMBpgT41-ePVGy8r408/s1600/ayam+s.jpeg" text-align:="" />
<br />
Berikut ini adalah analisis usaha ternak
ayam kampung super per 500 ekor<br />
A . Modal
Tetap<br />
-Pembuatan kandang litter 40 m2 dari bambu = Rp. 3.000.000<br />
-Kandang DOC + nampan pakan = Rp 200.000<br />
-Tempat minum 15 x Rp. 15.000 = Rp 225.000<br />
-Tempat pakan 20 x Rp. 15.000 = Rp. 300.000<br />
- Lain-lain (Biaya tak terduga) = Rp. 225.000 <br />
-Jumlah =
Rp. 3.950.000<br />
<br />
B.
Modal Kerja<br />
-DOC 500 ekor x Rp. 5000 = Rp. 2.500.000<br />
-Pakan 20 sak x Rp. 260.000 = Rp. 5.200.000<br />
-Vitamin + vaksin =
Rp. 150.000<br />
-Sekam padi 8 sak x Rp. 15.000 = Rp. 120.000<br />
- Listrik per 2 bulan =
Rp. 80.000 <br />
-Jumlah =
Rp.8.050.000<br />
<br />
C.
Jumlah Modal Yang Dibutuhkan<br />
-Modal tetap =
Rp. 3.950.000<br />
- Modal kerja =
Rp. 8.050.000 <br />
-Jumlah =
Rp. 12.000.000<br />
<div 135="" line-height:="" margin-left:54.0pt="" text-indent:-36.0pt="">
D. Biaya Penyusutan</div>
<div 135="" line-height:="" margin-left:36.0pt="" text-align:justify="">
Biaya penyusutan kandang dan sarana diambil 6 % dari modal tetap yaitu 6
% x Rp. 3.950.000 = Rp. 237.000</div>
<div 135="" line-height:="" margin-left:117.0pt="" text-indent:-99.0pt="">
E. Hasil Produksi 2 bulan<br />
-Dari 500 ekor ayam mengalami
kematian 2% (10 ekor) maka tersisa 490 ekor dengan berat rata-rata 1 kg sehingga hasil panen adalah 490
ekor x 1 kg = 490 kg<br />
-Harga rata-rata ayam kampung adalah
Rp. 22.000 / kg<br />
-Hasil produksi = 490 kg x Rp. 22.000 = Rp. 10.780.000</div>
<br />
<div 135="" line-height:="" margin-left:117.0pt="" text-indent:-99.0pt="">
F.
Biaya Produksi 2 bulan<br />
-Biaya penyusutan =
Rp. 237.000<br />
- Modal kerja =
Rp. 8.050.000 <br />
-Jumlah = Rp.
8.287.000</div>
<br />
<div 135="" line-height:="" margin-left:117.0pt="" text-indent:-99.0pt="">
G.
Keuntungan per 2 bulan</div>
Keuntungan =
Hasil produksi - Biaya produksi = Rp. 10.780.000 – Rp. 8.287.000 = Rp. 2.493.000<br />
H. Bagi Hasil<br />
- Investor (pemodal) 50%xRp. 2.493.000 = Rp.
1.246.500<br />
- Peternak (pengelola) 50%xRp. 2.493.000 = Rp. 1.246.500<br />
Jadi investor (pemodal) mendapatkan bagi
hasil Rp. 1.246.500 per
periode panen (2 bulan). Dengan asumsi satu tahun bisa 6 kali panen maka bagi
hasil yang diperoleh adalah 6xRp.
1.246.500 = Rp. 7.479.000 per
tahun.<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; overflow: hidden;">
<br />
Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/how-to/money-and-business/2231484-proposal-investasi-usaha-ternak-ayam/" target="_new">http://id.shvoong.com/how-to/money-and-business/2231484-proposal-investasi-usaha-ternak-ayam/</a></div>
mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-35281765238754233982011-03-17T21:07:00.001+07:002011-03-17T21:07:52.145+07:00Telur Ayam Arab<div class="the_content"> <div style="text-align: justify;">Sedikit gambaran bagi siapa saja yang ingin usaha dan bisnis telur ayam arab.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pertama:</strong></div><div style="text-align: justify;">Siapkan lahan yang tepat. Lebih baik jika lokasinya jauh dari keramaian karena Ayam Arab ini terkenal hiperaktif yang tidak suka keramaian dan gampang sekali terkena stres.</div><div style="text-align: justify;">Berikut gambaran lahannya.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" src="http://daragatitelecenter.org/images/usaha/egg/rencanakandang.jpg" style="height: 238px; width: 318px;" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kedua:</strong></div><div style="text-align: justify;">Bila lahan sudah tersedia, saatnya membuat kandang. Kandang bisa dibuat dari bambu baik bilik maupun tiang penyangganya. Untuk atap biasanya menggunakan asbes gelombang ato genting, yang penting tidak terlalu panas dan harus ada ventilasi yang cukup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Untuk Ukuran Kandang Ayam sebagai berikut,</strong></div><ul><li style="text-align: justify;">Panjang: 4,5 – 5 meter</li>
<li style="text-align: justify;">Lebar: 3,5 – 4 meter</li>
<li style="text-align: justify;">Tinggi: 3,5 meter</li>
</ul><div style="text-align: justify;">(ukuran ini bisa menampung sekitar 100 ekor ayam).</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" src="http://daragatitelecenter.org/images/usaha/egg/kandangjadi.jpg" style="height: 183px; width: 317px;" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Ketiga:</strong></div><div style="text-align: justify;">Lahan dan kandang sudah tersedia, tinggal kurungan untuk Ayam itu sendiri.</div><div style="text-align: justify;">Dikarenakan Ayam Arab ini merupakan Ayam tipe petelur unggul, maka dibuatlah kurungan yang berguna untuk memisahkan/ menyekat antara yang satu dengan yang lain dan sebagai tempat penampungan telur sementara.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Untuk ukuran kurungan ayam sebagai berikut,</strong></div><ul><li style="text-align: justify;">Panjang keseluruhan: 2 meter untuk isi 10 ekor ayam</li>
<li style="text-align: justify;">Panjang masing2: 60 cm sampai tempat telur</li>
<li style="text-align: justify;">Lebar Masing2: 20 cm</li>
<li style="text-align: justify;">Tinggi : 30 cm</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong><img alt="" src="http://daragatitelecenter.org/images/usaha/egg/tempatpakan.jpg" style="height: 238px; width: 357px;" /></strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Keempat:</strong></div><div style="text-align: justify;">Lahan, kandang dan kurungan sudah siap, tinggal memasukkan Ayam Arab kedalam kurungan. Untuk harga ayam per ekor sesuai dengan harga di masing-masing daerah. Biasanya antara Rp.55.000-Rp.60.000. Sebelum dimasukkan kurungan/kandang perlu dipilih dulu ayam yang sehat.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" src="http://daragatitelecenter.org/images/usaha/egg/pindahayam.jpg" style="height: 238px; width: 317px;" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kelima:</strong></div><div style="text-align: justify;">Harga telur per butir Rp antara Rp 1.000,00 – Rp 1.300,00. Telur ayam arab lebih bagus daripada telor ayam kampung dengan volume kuning telur yang lebih besar.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" src="http://daragatitelecenter.org/images/usaha/egg/telor.jpg" style="height: 209px; width: 313px;" /></div><div style="text-align: justify;">Bila ada yang berminat silakan menghubungi kami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sumber: http://daragatitelecenter.org </div></div>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-59085716247460937732011-01-27T08:44:00.000+07:002011-01-27T08:44:00.650+07:00Ayam Arab dan Buras Bisa Bertelur Nonstop<div class="smIsi"><div id="mulai"><b>ADALAH</b> drh Erma Safitri MS berhasil menemukan teknik mengurangi masa moulting (rontok bulu) dan mengeram ayam arab dan ayam kampung dengan serum antiprolaktin. ''Dengan teknik yang kami temukan, berhasil memperpendek masa moultingnya menjadi 7 hari saja. Artinya, setelah 7 hari lewat, ayam arab itu bisa bertelur kembali. Apalagi, ayam arab jantan mampu membuahi 5 ayam arab betina dalam tempo hanya 15 menit. Kondisi ini membantu peningkatan produktivitas telur ayam arab,'' kata drh Erma Safitri MS setelah setahun meneliti ketika menempuh S2 Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya. </div>Salah satu keunggulan ayam ras petelur dibanding ayam buras (kampung) dan ayam arab adalah kemampuannya bertelur dalam tempo relatif lama. Karena ayam buras dan arab secara alamiah ada proses moulting (rontok bulu) dan mengeram (untuk ayam kampung). Pada fase moulting dan mengeram, ayam buras dan arab tak bisa bertelur. Kondisi ini mengakibatkan produktivitas telur ayam buras dan ayam arab lebih rendah dibanding ayam ras.<br />
Biasanya masa moulting kedua jenis ayam tersebut selama 60 hari sampai 75 hari. Artinya, praktis dalam tempo tersebut, ayam buras dan arab tak akan bertelur. ''Dengan teknik yang kami temukan, kami berhasil memperpendek masa moulting ayam arab menjadi 7 hari saja. Artinya, setelah 7 hari lewat, ayam arab itu bisa bertelur kembali. Apalagi, ayam arab jantan mampu membuahi 5 ayam arab betina dalam tempo hanya 15 menit. Kondisi ini membantu peningkatan produktivitas telur ayam arab,'' kata drh Erma Safitri MS saat ditemui <i>Suara Merdeka</i> di kampus Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Surabaya, Senin pekan lalu.<br />
Dia mengemukakan, penelitian untuk memperpendek masa moulting ayam arab dan buras itu dia lakukan selama setahun untuk tesis program S2 bidang reproduksi ayam. Di bawah bimbingan Prof Dr drh Ismudiono (Dekan FKH Unair), dia berhasil menemukan serum antiprolaktin yang disuntikkan ke tubuh ayam arab dalam dosis tertentu untuk menghambat dan memperpendek masa moulting. ''Sampel penelitian yang saya gunakan adalah ayam arab, bukan ayam buras. Tapi, saya yakin hasil penelitian ini juga bisa dimanfaatkan dan diadaptasikan ke ayam buras. Sebab, banyak ciri-ciri pada ayam arab yang paralel dengan ayam buras,'' jelasnya.<br />
Mengapa mengambil sampel ayam arab, bukan ayam buras? Erma Safitri menjelaskan, sebenarnya pengembangan ayam arab di Jatim cukup banyak. Sejak tahun 1990, telah dikembangkan peternakan ayam arab di Malang, Jember, Kediri, dan Tulungagung. Ayam arab awalnya kurang diminati, tapi setelah diketahui produktivitas telurnya lebih tinggi dibanding ayam buras dan menyamai produktivitas ayam ras, sementara perawatannya lebih mudah dan ekonomis, maka banyak peternak Jatim mengembangkan budidaya ayam arab. ''Harga satuan telurnya dihitung per butir, bukan kiloan seperti harga telur ayam ras. Jadi, nilai ekonomisnya sama dengan telur ayam buras. Selain itu, telur ayam arab memiliki bentuk, warna, dan kandungan gizi yang mirip dengan telur ayam buras. Telur ayam arab juga bisa digunakan untuk campuran jamu seperti telur ayam buras,'' tambahnya.<br />
<b>Tiga Fase Moulting</b><br />
Ayam arab betina siap bertelur pada usia 4-5 bulan. Periode bertelur ayam arab sama dengan ayam ras, yakni tiga kali periode produksi selama 30 bulan. Setelah periode bertelur, pada umur 14-16 bulan ayam arab mengalami fase moulting yang pertama dan berjalan selama 60-75 hari. ''Dan dalam siklus kehidupannya, ayam arab mengalami fase moulting sebanyak tiga kali. Yakni, moulting pertama umur 14 atau 16 bulan, kedua umur 24 bulan, dan ketiga umur 30 bulan atau 32 bulan.<br />
Selama fase moulting ayam arab berhenti telur dan jika ini dibiarkan secara alamih akan memerlukan tempo 80 hari untuk bertelur kembali. Biasanya, setelah moulting kedua dan habis bertelur, ayam arab dan ayam buras langsung dijual pemiliknya karena produktivitas telurnya sudah menurun,'' ujarnya.<br />
''Fase moulting terjadi pada ayam arab dan buras karena tingginya hormon prolaktin dalam tubuh ayam tersebut. Ini menyebabkan terjadinya regresi ovarium,'' tambah Prof Dr drh Ismudiono. Prolaktin dapat digolongkan dalam bahan bersifat imunogen, sehingga bila disuntikkan secara berulang pada hewan dapat menginduksi timbulnya antibodi poliklonal antiprolaktin. Pemberian antiprolaktin diharapkan dapat bekerja secara spesifik terhadap prolaktin dengan cara menetralisir kerja prolaktin dalam darah, sehingga proses moulting dapat dihambat dan ayam dapat berproduksi telur kembali. <br />
''Serum antiprolaktin ini bisa diproduksi massal dengan harga tak begitu mahal. Saya perkirakan hanya butuh uang Rp 400 sampai 500 untuk sekali suntik ke ayam arab atau buras dengan serum antiprolaktin. Nilai keuntungannya sangat tinggi,'' jelas Prof Ismudiono.<br />
<b>Tanpa Menyakiti Ayam</b><br />
Memang, di dunia kedokteran hewan selama ini dikenal beberapa metode untuk menghambat atau mengurangi fase moulting ayam. Pertama, tak memberi makan atau membatasi makan dan minum ayam. Kedua, memberi makan rendah nutrisi seperti protein, kalsium, dan natrium. Ketiga, penggunaan obat dan logam methalibure, chlormadinane, yodium dosis tinggi, diet aluminium dan seng. ''Selama ini, di Indonesia dipakai cara pertama dan kedua untuk menghambat moulting. Tapi dalam perkembangannya praktik seperti itu ditentang banyak organisasi keselamatan dan penyayang binatang,'' tegas Prof Ismudiono.<br />
Cara pertama dan kedua itu ditentang banyak kalangan penyayang binatang, karena pembatasan makanan bisa mengakibatkan stres pada ayam. Pada tingkatan selanjutnya fungsi imun pada ayam menurun dan ayam menjadi gampang terserang penyakit. Yakni jenis penyakit salmonella enteridis (SE). ''Karena itu, sejak tahun 2000 lalu, telah dilarang pembatasan makanan dan minuman pada ayam yang sedang moulting,'' tambah Erma Safitri.<br />
Selain itu, kata Erma Safitri, pembatasan makanan dan minuman pada ayam saat fase moulting menurunkan sel T di dalam peredaran darah ayam. Sehingga menyebabkan penurunan reaksi kekebalan dan meningkatkan kepekaan terhadap suatu penyakit, terutama SE yang sangat berbahaya, karena bersifat zoonosis. ''Perusahaan fast food besar dunia, seperti Mc Donald's Corporation sejak tahun 2000 yang diikuti Raja Burger dan Wendy's International pada tahun 2001 melarang pembelian telur dari induk ayam yang mendapat pembatasan pakan dalam mengatasi moulting,'' jelas Erma Safitri.<br />
Ia mengemukakan, penelitian selama setahun yang dia lakukan ditujukan untuk menghambat proses moulting tanpa menimbulkan penderitaan dan penurunan respon imun pada ayam. Yakni melalui pemberian serum antiprolaktin. Serum antiprolaktin ini dapat diproduksi dengan cara menyuntikkan isolat prolaktin yang berasal dari serum darah ayam arab fase moulting pada kambing. Sehingga harapan untuk dapat meningkatkan produksi telur dan populasi ayam arab secara cepat dapat terlaksana tanpa menyakiti atau menyiksa dan menurunkan fungsi imun ayam itu sendiri.<br />
''Hanya dibutuhkan serum antiprolaktin dengan dosis 200 mikrogram untuk sekali suntik ke ayam yang sedang moulting. Dalam tempo seminggu setelah disuntik, ayam akan bertelur lagi,'' jelasnya.<br />
Prof Ismudiono mengakui, hasil temuan mahasiswi S2 bimbingannya tersebut merupakan ''revolusi'' di dunia kedokteran hewan. Sebab, kini telah ditemukan metode dan strategi lain dalam menghambat dan memperpendek masa moulting ayam petelur. Tanpa mengakibatkan timbulnya penyiksaan dan penurunan kekebalan tubuh akibat pembatasan pakan dan minum pada ayam. Apalagi, serum antiprolaktin yang dibutuhkan untuk menghambat masa moulting bisa diproduksi secara massal dengan harga murah. ''Sebelum temuan ini dipraktikkan secara massal di lapangan, kami akan patenkan hasil temuan ini kepada lembaga terkait. Sehingga, hak kekayaan intelektual si penemu dan lembaganya dihargai kalangan luar,'' katanya.<br />
''Memang, banyak rekan di FKH Unair menyebut tesis S2 ini layak untuk penelitian S3 (disertasi). Ya, saya sangat bersyukur atas keberhasilan ini. Tapi, tanpa dukungan rekan-rekan FKH dan Prof Ismudiono, tak mungkin saya bisa melakukan semua ini,'' kata Erma Safitri merendah.(<b>Ainur Rohim</b>-35) <br />
</div>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-87748310829277943302011-01-27T08:29:00.000+07:002011-01-27T08:29:19.393+07:00Telur HERBAL/Ayam Arab LEBIH Sehat & BerkhasiatSemarang - Membaca tulisan itu sontak membuat pikiran langsung melayang tentang hal-hal berbau Arab dan Timur Tengah. Seperti apakah Telur Herbal/Ayam Arab? Sebesar apa bentuknya?<br />
Pengelola bisnis Telur Herbal/Ayam Arab bekerjasama dengan Peternak, Ali Jumeili mengatakan, Telur Herbal/Ayam Arab merupakan telur ayam yang merupakan hasil dari keturunan ayam Brakel Kriel-Silver, Belgia.<br />
Disebut ayam arab, karena penampilannya yang dikaitkan dengan gadis berkerudung. Ya, ayam arab mempunyai ''kerudung'' berwarna putih di bagian belakang lehernya. Kerudung ini makin kentara pada ayam jantan, karena terlihat berjuntai panjang, juga karena pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah,” ujar Ali kepada @Media, kemarin.<br />
Dikatakan Ali, bisnis pemasaran Telur Herbal/Ayam Arab yang dilakukannya itu bekerja sama dengan salah satu peternakan besar di daerah Boyolali yang memiliki kapasitas produksi minimal 10.000 butir telur ayam per hari.<br />
“Memang beternak Ayam Arab sangat menguntungkan, karena produksi telurnya tinggi mencapai 190-250 butir telur per tahun dengan berat maksimal telur mencapai 42,3 gram per butir. Selain itu, Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien,” papar peternak.<br />
Sementara untuk telurnya sendiri, memiliki keunggulan dibandingkan telur ayam leghorn (ayam ras). “Telur Herbal/Ayam Arab bentuk, warna dan ukurannya mirip seperti telur ayam kampung, namun dilihat isinya, kuning telurnya lebih besar volumenya, mencapai 53,2 persen dari total berat telur,” terang dia.<br />
Manfaat Telur Herbal/Ayam Arab, lanjut dia, merupakan telur ayam non kolesterol yang kandungan Omega 3-nya tinggi. “Tentu sangat berguna membantu meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan stamina tubuh bagi orang dewasa,” kata Ali. Usaha pemasaran Telur Herbal/Ayam Arab yang digelutinya sejak bulan lalu itu, hingga kini masih sebatas sebagai pemasok bagi member konsumen, seperti hotel-hotel dan restoran di Semarang. “Untuk Semarang memang relatif masih belum dikenal, namun kami terus berupaya memasyarakatkan Telur Herbal/Ayam Arab,” tegasnya.<br />
Ali menawarkan Telur Herbal/Ayam Arab dengan harga Rp2.000 per butir dan dikemas dalam kemasan plastik @ 10 butir. “Telur ini memang tidak dijual kiloan seperti telur ayam biasa. Harganya pun sama dengan harga telur ayam kampung. Tapi kalau bicara kualitas, tentu jauh berbeda, misalnya, tidak anyir dan kuning telurnya meski mentah tapi sangat manis rasanya,” ucap Ali.<br />
Nah, ingin beralih mengkonsumsi telur yang lebih sehat dan berkhasiat, silakan menghubungi Ali Jumeili di nomor kontak 024-70597565, email: <a href="mailto:aliwopi@yahoo.co.id" size="1" style="font-size: 12px;">aliwopi@yahoo.co.id</a>. Apalagi sebentar lagi Bulan Haji, musim-musimnya hajat pernikahan, tentunya banyak pengantin baru membutuhkan asupan tambahan untuk meningkatkan stamina tubuhnya. <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/fbfiles/images/ayamArab2.jpg" rel="lightbox" size="1" style="font-size: 12px;"><img alt="" size="1" src="http://www.ciputraentrepreneurship.com/images/fbfiles/images/ayamArab2.jpg" style="font-size: 12px; max-width: 405px;" /></a>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-70852584274722522652011-01-27T07:32:00.002+07:002011-01-27T07:43:55.892+07:00Sejarah Ayam Arab<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayamarab.jpg"><img alt="ayamarab 229x300 Ayam Arab" class="aligncenter size-medium wp-image-1029" height="300" src="http://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayamarab-229x300.jpg" title="ayam arab" width="229" /></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="htttp://www.infoternak.com/ayam-arab" target="_self"><strong>Ayam Arab</strong></a> ini merupakan keturunan dari <em>Ayam </em>Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut <a href="htttp://www.infoternak.com/ayam-arab" target="_self"><em>Ayam Arab</em> </a>karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah.</div><div style="text-align: justify;">Kebanyakan masyarakat memanfaatkan <em>Ayam Arab</em> karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi <em>ayam arab</em> ini fungsinya hanya sebagai <em>ayam petelur</em> saja.</div><div style="text-align: justify;">Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding <strong><a href="htttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_kampung" onclick="javascript:_gaq.push(['_trackEvent','outbound-article','id.wikipedia.org']);" target="_self"><em>ayam kampung</em></a></strong> menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai <a href="htttp://www.infoternak.com/ayam" target="_self"><strong><em>ayam </em></strong></a>pedaging.</div><div style="text-align: justify;"><a href="htttp://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayam4jy6.jpg"><img alt="ayam4jy6 300x215 Ayam Arab" class="aligncenter size-medium wp-image-1030" height="215" src="http://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayam4jy6-300x215.jpg" title="kumpulan ayam arab
1" width="300" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Ayam Arab</strong><strong> </strong>mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.</div><div style="text-align: justify;">Ciri lain <em>Ayam Arab </em>adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi <em>Ayam Arab</em> dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi. <a href="htttp://www.infoternak.com/ayam-ketawa" target="_self"><em>Ayam </em></a>ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring. <em> </em></div><div style="text-align: justify;"><em>Ayam Arab</em> betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.</div><div style="text-align: justify;"><a href="htttp://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayam.jpg"><img alt="ayam 300x225 Ayam Arab" class="aligncenter size-medium wp-image-1031" height="225" src="http://www.infoternak.com/wp-content/uploads/2010/05/ayam-300x225.jpg" title="kumpulan ayam arab
2" width="300" /></a></div><div style="text-align: justify;">Secara genetis <em>Ayam Arab</em> tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan <em>Ayam Arab</em> untuk menghasilkan telur bukan daging karena <em>Ayam Arab</em> memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_buras" onclick="javascript:_gaq.push(['_trackEvent','outbound-article','id.wikipedia.org']);" target="_blank"><em><strong>ayam buras</strong></em></a> biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat.</div><div style="text-align: justify;">Keunggulan <em>Ayam Arab</em> antara lain:</div><ul><li>Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa</li>
</ul><ul><li>Berat telur 30-35 gram.</li>
</ul><ul><li>Warna kerabang telur putih</li>
</ul><ul><li>Harga induk tinggi</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;"><em>Ayam Arab</em> termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;">Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan <em>ayam </em>lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;">Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Kelemahan <em>Ayam Arab</em> antara lain:</div><ul><li style="text-align: justify;">Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;">Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan <em>ayam </em>lain</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;">Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya – Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg</li>
</ul>sumber: <a href='http://www.infoternak.com/ayam-arab' target=' new'>DARI SINI </a>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-75381973151033433892010-11-24T14:55:00.000+07:002010-11-24T14:55:59.351+07:00Meramu dan Membuat Pakan Unggas Sendiri<div class="entry"><style>
</style> <a hreef="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/06/bahan-pakan-ternak.jpeg" title="Direct link to file"><img align="left" alt="bahan pakan ternak, ternak ayam kampung, ayam kampung" border="0" height="103" hspace="10" src="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/06/bahan-pakan-ternak.thumbnail.jpeg" vspace="10" width="137" /></a><a hreef="http://www.sentralternak.com/">http://ayamarabjos.blogspot.com</a>, Pakan unggas? Mungkin suatu istilah momok lama bagi peternak unggas terutama para peternak ayam ras (pedaging dan petelur). Bagaimana tidak, harga pakan yang tidak bisa stabil ditambah harga produk yang ikut tidak stabil salah satunya adalah karena pengaruh dari pakan. Maka tak sedikit para peternak ayam ras yang stress, merugi sampai gulung tikar karena tidak bisa mengikuti permainan harga pakan sehingga beralih usaha kepada jenis usaha yang mempunyai ‘sedikit’ kestabilan harga baik harga untuk pakan maupun harga hasil produknya. Ada yang banting setir untuk mencoba beternak ayam kampong, itik petelur dan pedaging, bahkan ada yang mencoba beternak kambing dan sapi. Salah satu penyebab berfluktuasinya harga pakan ayam ras adalah ada beberapa komponen bahan penyusun pakan yang mesti harus impor.<br />
Banyaknya pemain baru dalam bisnis ayam kampong kami rasakan sendiri sebagai penyedia DOC ayam kampong. Saat sekarang ini kami merasa kewalahan melayani pesanan DOC ayam kampong dari berbagai penjuru nusantara. Tak kurang dari 4000-5000 ekor DOC ayam kampong kami produksi per minggunya, tapi karena jumlah permintaan yang melebihi kapasitas produksi maka pembeli harus indent (pesan).<a name='more'></a><br />
<span id="more-386"></span>Banyaknya peternak ayam kampong yang sadar dan melakukan kegiatan usaha beternak ayam kampongnya beralih dari system pemeliharaan ekstensif ke system pemeliharaan secara intensif. Karenanya factor pakan tidak bisa diabaikan dan perlu mendapat perhatian lebih karena pakan mempunyai pengaruh besar dalam model pemeliharaan secara intensif. Pakan ayam kampung sebenarnya masalah sederhana, akan tetapi muncul pertanyaan, apakah efisien kalau kita memberikan pakan ala kadarnya atau dengan memberikan pakan ayam ras pada ayam kampong kalau dilihat dari tingkat produksinya? Dan setelah dihitung dan di ambil kesimpulan bahwa memang sangat tidak efisien kalau kita berikan pakan ala kadarnya atau pakan ayam ras full kepada ayam kampong. Maka usaha apa yang sekiranya bisa dilakukan untuk menekan biaya pakan dan keuntungan bisa meningkat ?<br />
Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pakan sendiri untuk ayam kampong setelah melakukan usaha penghematan dengan efisiensi penggunaan pakan. Jangan terbayang dulu masalah kerumitan dan <em>njlimet</em> urusan membuat dan mencampur pakan sendiri. Kalau mau belajar insyaallah semua bisa diselesaikan yang penting kedepankan dulu sikap kemauan dan rasa optimis tinggi. Seorang peneliti tidak mesti hanya sekali dalam menemukan karyanya, yang terpenting adalah terus berusaha menemukan.<br />
Pemberian pakan pada ayam kampong pada dasarnya sama dengan ayam ras yakni berdasar pada tingkat umur, fase pemeliharaan, dan system pemeliharaan yang digunakan. Pakan untuk ayam kampong tidak boleh diabaikan. Mengapa? Karena pakan adalah aspek yang sangat vital bagi kehidupan ayam. Tanpa adanya pakan yang tercukupi kebutuhan nutrisinya maka pertumbuhan ayam kampong akan terganggu. Berikut akan kami sajikan tabal kebutuhan protein dan energy metabolisme sesuai tingkatan fase pemeliharaan.<br />
Tabel 1. Kebutuhan protein dan energy metabolisme untuk ayam kampung pedaging<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="139"> <div align="center">Fase pemeliharaan</div></td> <td valign="top" width="66"> <div align="center">Protein (%)</div></td> <td valign="top" width="138"> <div align="center">Energi metabolisme (kkal/kg)</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="139"><em>Brooding</em> (1-14 hari)</td> <td valign="top" width="66"> <div align="center">22</div></td> <td valign="top" width="138"> <div align="center">3050</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="139"><em>Starter</em> (14-30 hari)</td> <td valign="top" width="66"> <div align="center">20</div></td> <td valign="top" width="138"> <div align="center">3100</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="139"><em>Grower</em> (31-60 hari)</td> <td valign="top" width="66"> <div align="center">19</div></td> <td valign="top" width="138"> <div align="center">2900</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="139"><em>Finisher</em> (>61hari)</td> <td valign="top" width="66"> <div align="center">16-18</div></td> <td valign="top" width="138"> <div align="center">3000</div></td> </tr>
</tbody></table>Banyak pilihan untuk menyajikan paka ayam kampong antara lain dengan pakan jadi buatan pabrik dan meramu pakan sendiri. Untuk pakan yang perlu mencampur dan meramu sendiri ada hal yang perlu diperhatikan supaya kandungan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ayam kampong berdasar fase pemeliharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :<br />
<ol><li>Kandungan nutrisi bahan pakan yang akan dijadikan campuran atau untuk meramu pakan</li>
<li>Ketersediaan bahan yang kontinyu dan stabil dalam hal kualitas</li>
<li>Bahan tersebut tidak bersaing dengan kebutuhan pokok manusia <em>(food)</em></li>
<li>Harga bahan baku relatif murah dan terjangkau</li>
</ol>Berikut akan kami sajikan contoh perhitungan dan meramu pakan ayam kampong secara sederhana :<br />
Kita akan menyusun pakan untuk ayam kampong fase <em>grower</em>. Kalau berdasarkan table di atas, kebutuhan protein ayam kampong periode <em>grower</em> sebesar 19%. Bahan yang akan kita pakai untuk mencampur adalah bahan yang mudah di dapat seperti pakan konsentrat ayam petelur (40%), jagung (45%), dan dedak/bekatul (15%). Kandungan protein masing-masing bahan pakan anda bisa lihat pada table 3. Sehingga hasil perhitungannya adalah sebai berikut :<br />
Konsentrat 40% x 34% =<strong>13.6</strong>, jagung 45% x 9.0% = <strong>4.0</strong>, dan bekatul 15% x 10.2% = <strong>1.5</strong> sehingga nilai hasil protein yang diperoleh adalah 13.6 + 4.0 + 1.5 = <strong>19.1</strong>, sehingga dapat disimpulkan bahwa ransum yang kita campur sudah sesuai dengan kebutuhan ternak kita (ayam kampong).<br />
Dengan terpenuhinya nutrisi pakan yang cukup maka kita akan bisa memantau jumlah komsumsi pakan dan berat badan mingguan ternak ayam kampong kita :<br />
Table 2. Konsumsi pakan dan berat ayam kampong standart<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">Umur (minggu)</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">Konsumsi pakan (gr/ekor/mgg)</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">Berat badan (gr/ekor)</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">1</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">50</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">80</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">2</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">90</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">120</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">3</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">160</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">210</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">4</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">260</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">280</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">5</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">260</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">350</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">6</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">290</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">460</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">7</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">340</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">520</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">8</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">390</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">590</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">9</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">440</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">640</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">10</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">480</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">700</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">11</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">530</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">760</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="68"> <div align="center">12</div></td> <td valign="top" width="114"> <div align="center">590</div></td> <td valign="top" width="90"> <div align="center">810</div></td> </tr>
</tbody></table>Angka yang menunjukkan berat badan ayam kampung di atas adalah termasuk angka yang rendah dan cukup standar, kenyataan di lapangan menunjukkan sekitar 10-20% dari ayam kampong yang kita pelihara sudah bisa mencapai berat 600-800 gram pada umur 8-9 minggu.<br />
Untuk membantu anda yang masih penasaran dan ingin mencoba meramu dan mencampur pakan ayam kampong sendiri, berikut akan kami sajikan tabel beberapa kandungan nutrisi bahan pakan yang mudah untuk kita jumpai.<br />
Table 3. kandungan nutrisi beberapa bahan pakan yang biasa digunakan untuk pakan unggas :<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="128"> <div align="center">Bahan baku</div></td> <td valign="top" width="60"> <div align="center">Protein (%)</div></td> <td valign="top" width="54"> <div align="center">Lemak (%)</div></td> <td valign="top" width="72"> <div align="center">Serat kasar (%)</div></td> <td valign="top" width="72"> <div align="center">Energi (kkal/kg)</div></td> <td valign="top" width="48"> <div align="center">Batas (%)</div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Bekatul</td> <td valign="top" width="60">10.2</td> <td valign="top" width="54">7.9</td> <td valign="top" width="72">8.2</td> <td valign="top" width="72">1.630</td> <td valign="top" width="48">75</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Broiler konsentrat</td> <td valign="top" width="60">41-42</td> <td valign="top" width="54">6</td> <td valign="top" width="72">5</td> <td valign="top" width="72">2800</td> <td valign="top" width="48">40</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Bungkil kedelai</td> <td valign="top" width="60">41.7</td> <td valign="top" width="54">3.5</td> <td valign="top" width="72">6.5</td> <td valign="top" width="72">1.540</td> <td valign="top" width="48">30</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Bungkil kelapa</td> <td valign="top" width="60">20.5</td> <td valign="top" width="54">6.7</td> <td valign="top" width="72">12</td> <td valign="top" width="72">1.540</td> <td valign="top" width="48">15</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Gandum</td> <td valign="top" width="60">11.9</td> <td valign="top" width="54">1.9</td> <td valign="top" width="72">2.6</td> <td valign="top" width="72">3.000</td> <td valign="top" width="48">20</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Jagung</td> <td valign="top" width="60">9</td> <td valign="top" width="54">3.8</td> <td valign="top" width="72">2.5</td> <td valign="top" width="72">3.430</td> <td valign="top" width="48">50</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Layer konsentrat</td> <td valign="top" width="60">32-34</td> <td valign="top" width="54">6</td> <td valign="top" width="72">6</td> <td valign="top" width="72">2500</td> <td valign="top" width="48">40</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Pollard</td> <td valign="top" width="60">16.2</td> <td valign="top" width="54">4.3</td> <td valign="top" width="72">7.7</td> <td valign="top" width="72">2.970</td> <td valign="top" width="48">25</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Sagu</td> <td valign="top" width="60">1.9</td> <td valign="top" width="54">1.19</td> <td valign="top" width="72">4.68</td> <td valign="top" width="72">2.630</td> <td valign="top" width="48">25</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Tepung bekicot</td> <td valign="top" width="60">60.9</td> <td valign="top" width="54">7</td> <td valign="top" width="72">4.5</td> <td valign="top" width="72">3.010</td> <td valign="top" width="48">3</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Tepung gaplek</td> <td valign="top" width="60">1.5</td> <td valign="top" width="54">0.7</td> <td valign="top" width="72">0.9</td> <td valign="top" width="72">2.970</td> <td valign="top" width="48">20</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Tepung ikan</td> <td valign="top" width="60">53.9</td> <td valign="top" width="54">4.2</td> <td valign="top" width="72">1</td> <td valign="top" width="72">2.640</td> <td valign="top" width="48">20</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="128">Tepung tulang</td> <td valign="top" width="60">12</td> <td valign="top" width="54">3</td> <td valign="top" width="72">2</td> <td valign="top" width="72">-</td> <td valign="top" width="48">5</td> </tr>
</tbody></table>Sekali lagi, ini adalah perhitungan sederhana dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi peternak pemula. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk perbaikan kita bersama*(SPt)<br />
<br />
sumbernya : <a href="http://www.sentralternak.com/">www.sentralternak.com</a></div>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-22403292936442258462010-11-24T14:48:00.000+07:002010-11-24T14:48:46.490+07:00Melirik Potensi Ayam Kampung<a hreef="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/07/ayam-jago.jpg" title="Direct link to file"><img align="left" alt="ayam kampung" border="0" height="116" hspace="10" src="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/07/ayam-jago.thumbnail.jpg" vspace="10" width="90" /></a><a hreef="http://www.sentralternak.com/">http://ayamarabjos.blogspot.com</a>, Tak habis-habis bahasan dan kajian tentang ayam kampong dan itulah kenyataannya. Ternak primadona dan berpotensi memang tak sepi dari galian informasi dan berita tidak seperti berita tentang politik atau selebritis yang hanya sekali banyak ramai dibicarakan kemudian tidak ada kabar kelanjutan beritanya. Memang benar, salah satu ternak unggas lokal potensial adalah ayam kampong dan siapa yang tidak kenal dengan ayam kampong. Maka kami tidak perlu mengupas panjang lebar tentang ayam kampung ini karena semua orang pasti melek akan ternak ini. Kami akan mengemukan beberapa sisi kelebihan dan potensi yang dimilik oleh ayam kampong yang membuatnya menjadi ternak primadona.Berikut di antara beberapa kelebihan dan potensi yang dimiliki ayam kampong : <span id="more-395"></span>Tahan terhadap penyakit<a name='more'></a><br />
Ayam kampong diyakini memiliki ketahanan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam ras sehingga penggunaan obat atau bahan kimia relative lebih sedikit. Salah satu penyebab ketahanan ayam kampong adalah daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga berpengaruh terhadap tingginnya daya tahan tubuh ayam kampong terhadap penyakit. Meskipun demikian janganlah lengah untuk selalu berusaha mencegah datangnya penyakit sebagai bentuk usaha mengurangi atau memperkecil resiko usaha.<br />
Produksi telur<br />
Telur ayam kampung lebih alami dibandingkan telur ayam ras, rasanya lebih gurih dan bau amisnya lebih rendah dibanding telur ayam ras. Sehingga tak heran kalau ada orang mengkonsumsi telur ayam kampong dalam kondisi mentah sebagai pelengkap minum jamu, susu atau madu. Tapi perlu hati-hati bagi penikmat jamu atau STMJ, karena pada saat sekarang telur yang dipakai sebagai campuran minuman tersebut kebanyakan telur ayam arab bukan telur ayam kampong. Dari segi nutrisi sebenarnya tidak ada masalah tapi dari segi harga kita sedikit rugi karena bagaimanapun juga harga telur ayam kampong lebih tinggi daripada telur ayam arab. Telur ayam kampong yang alami juga cocok untuk penderita alergi telur sekalipun.<br />
Dapat diusahakan pada lahan yang tidak begitu luas<br />
Apakah anda pernah melihat pohon berbuah ayam kampong? Itulah gambaran saking mudahnya dalam beternak ayam kampong. Karena keterbatasan atau tidak tersedianya lahan di sebagaian masyarakat kita, ayam kampong tidur di pepohonan, bertelur di sela-sela tumpukan kayu bakar atau di pojok dapur. Ini adalah bukti bahwa lahan bukanlan menjadi faktor penghalang untuk memulai usaha beternak ayam kampong (skala kecil) akan tetapi kalau bisa menyediakan lahan tentu lebih baik lagi.<br />
Cara beternak yang mudah<br />
Sudah terbukti, ayam kampong sangat mudah untuk diternakkan. Bertahun-tahun masyarakat kita sudah beternak ayam kampong meski dengan cara ala kadarnya dan tetap masih mampu berproduksi walaupun jauh dari harapan. Untuk mempertahankan cara beternak terdahulu (ekstensif)sepertinya tidak memungkinkan untuk saat sekarang. Oleh karenanya satu-satunya jalan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampong adalah dengan mengubah system pemeliharaan. Beralih dari cara beternak secara ekstensif (umbaran) ke cara beternak secara intensif (terkurung) adalah suatu keharusan untuk menjawab tantangan permintaan akan kebutuhan ayam kampong baik untuk telur maupun dagingnya. Bagi peternak yang semula menerapkan cara beternaknya masih ekstensif cobalah beralih ke cara beternak semi intensif atau syukur-syukur langsung cara intensif. Yang sudah menerapkan cara intensif terus melakukan evaluasi dan berusaha menemukan cara baru agar usaha yang dihasilkan lebih memberikan keuntungan.<br />
Harga jual<br />
Produk dari ayam kampong bisa dibilang menjadi produk primadona di pasar unggas karena produk dari ayam kampong dihargai per biji (satuan) baik untuk daging ataupun telurnya dan berbeda dengan ayam ras yang produknya dihargai kiloan baik untuk daging maupun telurnya. Harga jual produk ayam kampong tidak mengalami fluktuasi yang signifikan seperti produk ayam ras. Perbedaan harga jual produk ayam kampong dengan produk ayam ras bisa mencapai 50%. Coba dibandingkan!<br />
Bisa membuka lapangan kerja baru<br />
Terus terang kalau masyarakat kita terutama para pemuda nya tidak malu untuk terjun dan mengusahakan ternak ayam kampong ini tentunya akan terbuka peluang pekerjaan baru. Banyak pembeli bibit (DOC) ayam kampong kami berasal dari kalangan pemuda yang ingin mengembangkan usaha ini. Bagi mereka yang bersungguh-sungguh biasanya melakukan pembelian ulang karena usaha ini memang layak untuk diusahakan dan bisa mendatangkan penghasilan daripada mereka terus ‘mengemis’ pada orang tua mereka.<br />
Kualitas daging lebih baik daripada ayam ras<br />
Daging ayam kampong dipercaya memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras. Selain itu, kadar proteinnya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras dengan kandungan asam-asam amino lebih lengkap. Lemak dagingnya tidak sebanyak ayam ras sehingga teksturnya tidak terlalu lembek. Tekstur yang tidak terlalu lembek ini dinilai lebih cocok untuk ukuran orang Indonesia.<br />
Permintaan tidak fluktuatif<br />
Permintaan yang tidak terlalu fluktuatif baik untuk daging dan telur ayam kampong dan bahkan ada kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu layak mendapat perhatian lebih. Karena tingkat produktifitasnya yang masih rendah, berapapun banyaknya akan habis terserap oleh pasar. Kondisi ini sangat berbeda dengan permintaan produk ayam ras. Hal ini juga berpengaruh terhadap stabilitas harga ayam kampong sendiri yang relatif stabil dan bahkan mengalami kenaikan terutama saat menjelang hari raya, imlek, dan tahun baru.<br />
Sumber kajian iptek<br />
Ayam kampong banyak menjadi objek penelitian untuk unggas lokal potensial. Anda masih ingat tentunya dengan strain baru ayam kampong seperti ayam arjo (arab vs jowo, maksudnya ayam arab disilangkan dengan ayam jowo atau kampong), arbain (arab vs bangkok vs indo), ayam kampong super (ayam kampong yang disilangkan dengan beberapa strain ayam ras) dan strain baru lainnya.<br />
Kalau melihat potensi yang dimiliki ayam kampong sebagaimana kami sebutkan di atas, seolah-olah komoditas ini tidak mempunyai kelemahan. Bukanlah suatu kelemahan melainkan terdapat suatu peluang usaha di dalamnya. Di antara kelemahan usaha beternak ayam kampong antara lain :<br />
<ol><li>Masih sulit untuk mendapatkan bibitnya (DOC) karena masih sedikit orang yang mengusahakan penetasan telur ayam kampung</li>
<li>Produktifitas telur yang masih rendah karena cara beternak yang masih ekstensif</li>
<li>Laju pertumbuhan masih rendah yang disebabkan oleh rendahnya mutu genetic dan manajemen pemeliharaan yang kurang baik</li>
</ol>sumbernya : <a href="http://www.sentralternak.com/">www.sentralternak.com</a>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-2609144485697553572010-11-24T14:43:00.001+07:002010-11-24T15:21:32.768+07:00Berhemat dengan Manajemen Pakan Unggas<div class="entry"><style>
</style> <a hreef="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/04/pemberian-pakan.jpeg" title="Direct link to file"><img align="left" alt="pemberian pakan, kandang battery, kandang ayam" border="0" height="113" hspace="10" src="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2010/04/pemberian-pakan.thumbnail.jpeg" vspace="10" width="150" /></a><a hreef="http://www.sentralternak.com/">http://ayamarabjos.blogspot.com</a>, Tak jarang seorang peternak mengeluh dan merasa prihatin dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang lesu. Karena cepat atau lambat, dia yakin dampaknya akan menghantam industri peternakan. Kondisi perekonomian global selalu menjadi kambing hitam tatkala usaha yang kita rintis sedikit mangalami kesuraman dan mungkin pada akhirnya akan tutup usaha alias bangkrut. Lempar batu dan sembunyi tangan, mungkin itulah peribahasa yang pas buat gambaran kondisi di atas.<br />
Mengapa kami ibaratkan dengan peribahasa di atas? Karena kita jarang bahkan mungkin tidak pernah melakukan introspeksi diri terhadap manajemen yang selama ini kita terapkan pada usaha kita. Kita lebih senang menuduh kalau kesuraman atau bangkrutnya usaha kita disebabkan oleh factor luar daripada factor dari dalam. Padahal factor dari dalam tidak sedikit menjadi salah satu penyebab utama dalam hal tersebut.<a name='more'></a><br />
<span id="more-357"></span>Salah satu faktor dari dalam yang perlu mendapat perhatian adalam masalah manajemen pemeliharaan terutama masalah pakan. Walau kontribusinya sekitar 30%, tapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi boomerang tanpa kita sadari. Oleh karenanya pada kesempatan kali ini kami akan mengangkat tema tentang efisiensi pakan. Karena kalau kita telusuri lebih jauh ternyata factor dalam yang paling banyak menyebabkan kerugian adalah ketidakefisienan dalam penggunaan pakan di samping faktor-faktor lain. Sehingga nantinya kita bisa melakukan penelusuran dan pemecahan factor-faktor penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kerugian :<br />
1. Pemberian pakan dengan porsi yang banyak. Pemberikan pakan dengan jumlah sedikit tetapi menghasilkan produksi yang optimal tentu lebih baik daripada pemberian pakan dalam jumlah banyak meskipun hasilnya juga optimal. Produksi ternak tidak selalu bergantung dari seberapa banyak pakan yang dimakan akan tetapi bergantung pada seberapa banyak pakan yang dapat dicerna. Sehingga usaha maksimalisasi nilai kecernaan menjadi sebuah solus alami yang bisa ditempuh. Kecernaan bisa dimaksimalkan kalau seluruh atau sebagian besar komponen nutrisi bisa dicerna. Setidaknya ada tiga komponen besar penyusun pakan yaitu pati (50-60%), protein (20-23 %) dan sellulosa (3-7%).<br />
2. Kurang memperhatikan jenis pakan yang diberikan. Pakan unggas terutama ayam dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu : biji-bijian murni <em>(grain), </em>bijian atau bungkil yang digiling <em>(meal), </em>campuran dari beberapa meal <em>(mash)</em>, mash yang dibentuk seperti butiran <em>(pellet), </em>dan pellet yang dibentuk butiran kecil ± 3 mm <em>(crumble). </em>Masing-masing jenis unggas atau fase umur mempunyai tingkat keefektifan yang berbeda terhadap respon jenis pakan yang diberikan.<br />
3. Mengabaikan pakan murah berkualitas. Kami yakin bahwa kita semua menginginkan pakan dengan harga yang paling murah tetapi menghasilkan produksi yang optimal. Ini bisa kita dilakukan dengan pemanfaatan limbah pertanian yang relatif murah. Persoalannya, penggunaan limbah pertanian sering menyebabkan produksi tidak optimal karena rendahnya kecernaan dan absorpsi akibat serat yang tinggi dan adanya anti nutrisi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, penambahan zat aditif seperti enzim dengan spektrum yang luas terhadap berbagai jenis serat dan antinutrisi menjadi sangat penting untuk memaksimalkan kecernaan dan merombak antinutrisi sehingga tidak menghambat proses kecernaan dan absorpsi.<br />
4. Kurang memperhatikan jadual pemberian pakan, baik menyangkut jumlah pakan yang diberikan atau waktu pemberian pakan. Pemberian pakan dengan frekuensi lebih sering akan lebih menghemat konsumsi pakan daripada frekuensi pemberian pakan yang sedikit. Mengapa? Karena dengan seringnya kita mendatangi tempat pakan maka kita akan mengetahui kondisi pakan (keadaan dan jumlah) yang sebenarnya.<br />
5. Mengabaikan desain tempat pakan. Tidak ada ruginya kalau kita melakukan desain ulang tempat pakan kita sehingga mampu meminimalkan pakan tumpah. Menurut penelitian yang ada bentuk wadah pakan yang kurang tepat dapat mengakibatkan pemborosan pakan sekitar 10%. Kalau kita bisa memperbaiki kondisi ini berarti kita telah melakukan penghematan sebesar biaya pakan sebesar 10%<br />
6. Mengabaikan energi yang terbuang. Penggunaan pakan oleh ayam dikatakan efektif apabila pakan tersebut digunakan oleh ayam untuk produksi bukan untuk selainnya. Perilaku ayam seperti kejar-kejaran, berkelahi, atau berjalan mendatangi tempat pakan dan minum adalah kegiatan yang dapat membuang energi secara percuma. Hal ini bisa kita minimalkan dengan memberikan ruang gerak terbatas atau dengan mengurangi jumlah pakan yang diberikan. Pemberlakuan ruang gerak yang terbatas di sini masih mengikuti standar kepadatan kandang dan tingkat kenyamanan ternak. Adapun untuk pemberian pakan yang dikurangi mempunyai tujuan untuk mengurangi konsumsi pakan dan minumnya. Kalau saja kita melakukan penghitungan, maka akan didapat hasil bahwa kunjungan ayam ke tempat pakan dan minum per hari nya antara 30-40 kali. Kalau saja kunjungan tersebut bisa dikurangi, berarti kita bisa menghemat energi yang terbuang yang semestinya bisa digunakan untuk produksi.<br />
7. Mengabaikan usaha penambahan zat aditif seperti enzim atau lainnya yang memiliki spektrum luas dalam menghancurkan serat atau zat anti nutrisi sehingga penyerapan pakan lebih optimal. Penambahan enzim diyakini bisa menekan konsumsi pakan yang ujungnya akan meningkatkan pendapatan dari penghematan biaya pakan <em>(income over feed cost)</em><br />
8. Mengabaikan masa pertumbuhan ayam, kita tidak sadar bahwa pada masa awal-awal pemeliharaan (DOC) pakan diberikan secara ditaburkan di atas lantai yang dialasi kertas Koran atau lainnya. Hal ini akan menyebabkan pakan menempel dan menggumpal yang akhirnya tidak terkonsumsi. Selain itu, kita dapati juga banyak pakan yang tercecer dan terhambur berjatuhan karena kertas sobek atau karena cekeran anak ayam. Oleh karenanya usaha yang bisa kita lakukan adalah menggunakan tempat pakan bentuk piring <em>(plate feeder)</em> dan frekuensi pemberian pakan bisa ditambah.<br />
9. Penempatan tempat pakan yang kurang tepat. Penempatan tempat pakan yang digantung terlalu rendah akan menyebabkan banyak pakan yang tumpah akibat terkais-kais atau bahkan tempat pakan rusak. Demikian juga pada ayam petelur, karena pakan ayam petelur sering diberikan secara sekaligus.<br />
10. Tempat minum yang bocor. Pada system pemeliharaan ayam petelur system battery tempat minum biasanya letaknya di atas tempat pakan. Karenanya kalau tempat minum yang bocor atau miring dapat menyebabkan pakan menjadi basah sehingga pakan menjadi menggumpal dan akhirnya terbuang percuma.<br />
11. Kurang memperhatikan kondisi gudang atau tempat penyimpanan pakan. Atap gudang yang bocor bisa menyebabkan tirisan air hujan masuk ke dalam gudang. Padahal di dalam gudang terdapat tumpukan pakan yang siap kita berikan kepada ternak kita. Akibat kebocoran tersebut dapat menyebabkan kelembaban gudang meningkat dan tak jarang pakan menjadi berjamur, tercemar sehingga kualitasnya menurun.<br />
12. Cara penyimpanan pakan yang kurang benar, Seringkali kita mengabaikan faktor ini. Contohnya adalah tidak menggunakan pallet sebagai pembatas agar pakan atau karung pakan yang ada dibagian paling bawah tidak kontak langsung dengan lantai. Contoh lain seperti tidak mendahulukan pakan yang masuk gudang duluan, pakan dibiarkan di luar gudang (atau bahkan masih di kendaraan) karena tertundanya pemasukan pakan ke dalam gudang dan lain sebagainya.<br />
13. Membiarkan binatang pengganggu, burung-burung liar dan tikus sangat cepat berkembang biak disekitar kandang ayam dan gudang. Binatang-binatang tersebut secara tidak sengaja juga mengkonsumsi pakan walau dalam jumlah yang relative sedikit disamping itu juga binatang-binatang tersebut dapat menjadi perantara bibit penyakit <em>(carrier)</em>.<br />
14. Menyepelekan usaha pengafkiran <em>(culling)</em>, pengafkiran merupakan suatu keharusan jika produktifitas ayam sudah tidak sesuai harapan. Produktifitas ayam di bawah 50% perlu mendapat perhatian lebih. Pemberian pakan kepada ayam yang tidak produktif akan sia-sia saja dan akan mengakibatkan pemborosan pakan semata.<br />
15. Potong paruh <em>(debeaking)</em>, karena dengan potong paruh maka usaha pilih-pilih pakan akan dapat diminimalkan sehingga pakan akan lebih banyak dikonsumsi.<br />
Itulah beberapa faktor penyebab kerugian yang kita sadari atau tidak. Tidak menutup kemungkinan masih banyak faktor penyebab lain yang belum kami ketahui karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karenanya masukan dan kritikan sangat kami harapkan guna manambah sempurnanya artikel ini.*(SPt)<br />
<br />
sumbernya : <a href="http://www.sentralternak.com/">www.sentralternak.com</a></div>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-32581032513918126452010-11-24T14:37:00.001+07:002010-11-24T14:39:00.233+07:00Sistem Pemeliharaan DOC Secara Singkat<div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Bagi anda yang belum familiar dengan sistem pemeliharaan atau yang akan menekuni bidang usaha pembesaran ayam maka alangkah baiknya kalau anda melihat sejenak petunjuk praktis manajemen pemeliharaan sebelum, saat dan sesudah DOC datang. Tulisan ini mencoba memberikan informasi singkat tapi bertujuan membantu anda mengerti, paham dan membuat anda seperti sudah terjun di dalam pelaksanaan pemeliharaan itu sendiri.</span><span id="more-19"></span></div><a name='more'></a><br />
<div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Satu minggu sebelum DOC datang</span></div><ul><li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Membersihkan kandang dari kotoran sisa pemelihaan sebelumnya</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Kandang disemprot dengan cairan pembasmi serangga </span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Memperbaiki atau mengganti bagian-bagian kandang yang rusak</span></div></li>
</ul><div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Satu hari sebelum DOC datang</span></div><ul><li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Kandang harus difumigasi </span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Membersihkan peralatan seperti tempat pakan, minum, dll</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Mempersiapkan </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>litter</i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">. Biasanya </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>litter </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">terdiri dari campuran pasir dan kapur setinggi 3-5 cm, kemudian di atasnya ditaburkan sekam (kulit padi), atau sisa gergajian (grajen), atau bahan sejenis setebal 3-5 cm, kemudian dilapisi lagi di atasnya dengan koran.</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Menyiapkan alat pemanas </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>(brooder) </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">dan kandang mini </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>(chick guard).</i></span></div></li>
</ul><div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Beberapa saat sebelum DOC datang</span></div><ul><li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>Brooder </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">dinyalakan, diusahakan suhunya antara 32-34ºC</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Mengisi tempat minum dengan larutan gula dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah DOC. Air gula berfungsi sebagai pemulih tenaga DOC yang hilang selama perjalanan. Perlu diingat, jangan meletakkan tempat minum persis di bawah </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>brooder</i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">.</span></div></li>
</ul><div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Pada saat DOC datang</span></div><ul><li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">DOC dikeluarkan dari box dan langsung dimasukkan ke dalam </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>chick guard</i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">. Jangan lupa untuk menghitung dan memperhatikan kondisi fisik DOC. Apabila ada DOC yang cacat atau dicurigai mengidap penyakit tertentu maka segera pisahkan.</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Beberapa saat kemudian perhatikan penyebaran DOC dalam </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>chick guard, </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">apabila DOC kelihatan menggerombol maka pertanda suhu dalam kandang terlalu rendah, maka </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>brooder </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">perlu diturunkan agar suhu dalam </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>chick guard</i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"> naik dan apabila DOC menjauhi pemanas pertanda suhu kandang terlalu panas maka </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>brooder </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">perlu dinaikkan agar suhu dalam </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>chick guard </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">turun. </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>Brooder</i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"> berada pada posisi ideal apabila penyebaran DOC merata. </span></div></li>
</ul><div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Beberapa saat setelah DOC datang </span></div><ul><li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Mengisi tempat pakan dengan pakan </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>starter. </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Sebaiknya pakan yang diberikan dihaluskan terlebih dahulu untuk efisiensi pakan.</span></div></li>
<li> <div align="left" style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Merperhatikan jumlah tempat pakan dan minum ketika DOC mulai mendekatinya. Apabila DOC kelihatan berdesak-desakan maka jumlah tempat pakan dan minum perlu di tambah. Sebagai patokan jumlah DOC 100 ekor diperlukan 2-3 buah tempat minum berdiameter 12 cm. </span></div></li>
</ul><div align="left" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 0.64cm;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">Tips</span></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"> : pemakaian </span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;"><i>brooder </i></span><span style="font-family: Trebuchet MS,sans-serif;">biasanya terbatas pada anak ayam umur 1 – 1,5 bulan atau untuk memudahkan yaitu apabila bulu-bulu sayap sudah tumbuh sempurna. </span></div>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-89540804179501994242010-11-24T14:30:00.000+07:002010-11-24T14:30:33.126+07:00Berbagai Penyebab Stress pada Unggas<span style="color: #333399;">http://ayamarabjos.blogspot.com</span>, Mungkin anda tidak akan percaya kalau ternak unggas juga bisa stress. Anda pernah melihat seekor burung puyuh yang membentur-benturkan kepalanya pada bagian atas kandang? Atau melihat ayam yang matuk temannya sendiri (kanibal)? Atau melihat ternak secara umum nafsu makannya menurun? Semua itu adalah tanda bahwa ayam tersebut mengalami stress. Nah apa sebenarnya stress tersebut, faktor yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?<a name='more'></a><br />
<span id="more-252"></span><br />
Stress adalah kondisi tubuh yang mengalami gangguan hormonal secara temporary (sementara). Faktor penyebabnya sangat banyak, di antaranya :<br />
<span style="color: maroon;">Suhu kandang</span><br />
Suhu kandang yang kurang tepat dapat menyebabkan munculnya sifat kanibalis dan juga perubahan konsumsi pakan dan minum. Pada kondisi suhu kandang yang tinggi ternak akan cenderung mengkonsumsi air yang banyak tapi sedikit makan begitu juga sebaliknya.<br />
<span style="color: maroon;">Ventilasi yang tidak sempurna</span><br />
Ventilasi beguna untuk sirkulasi udara di dalam kandang sehingga udara dalam kandang tetap segar dan bersih. Udara di dalam kandang biasanya pengap dan bau, sehingga perlu pergantian udara agar bau amoniak di dalam kandang tidak berbahaya bagi ternak.<br />
<span style="color: maroon;">Perubahan ransum</span><br />
Secara umum ternak akan mengalami stress beberapa waktu tatkala pergantian pakan yang dilakukan secara drastis Pemberian pakan terutama unggas didasarkan pada kuantitas dan kualitas ransum sesuai fase pemeliharaan. Sehingga kuantitas dan kualitas ransum sangat menentukan terjadinya stress baik pada unggas petelur atau pedaging.<br />
<span style="color: maroon;">Bentuk dan jumlah wadah pakan dan minum</span><br />
Pernahkah anda memikirkan bahwa bentuk wadah dapat menyebabkan stress pada unggas? Jumlah wadah pakan dan minum yang kurang dapat memacu terjadinya persaingan untuk mendapatkan makanan. Unggas yang berhasil memenangkan persaingan akan tumbuh secara normal (pesat) dan yang kalah akan mengalami gangguan pertumbuhan (kerdil) dan mudah terserang penyakit.<br />
<span style="color: maroon;">Kondisi air minum</span><br />
Kondisi air minum yang kotor atau tercampur bahan lain yang berbahaya dapat memicu terjadinya stress pada unggas. Air bagi ternak secara umum dapat berfungsi sebagai media untuk membantu mengurangi panas tubuh yang berlebih. Air minum hendaknya tersedia terus-menerus (ad libitum) karena peranannya yang tak bisa diabaikan bagi ternak<br />
<span style="color: maroon;">Kondisi litter</span><br />
Mengontrol dengan seksama kondisi litter adalah usaha untuk meminimalkan stress pada unggas. Kondisi litter yang basah, menggumpal, kotor, berdebu dan bau amoniak yang bersifat racun akan menyebabkan stress pada unggas. Disarankan untuk mengganti litter yang kondisinya sudah mulai berubah. Disamping itu juga pemilihan jenis litter juga perlu mendapat perhatian.<br />
<span style="color: maroon;">Kepadatan kandang (carrying capacity)</span><br />
Kandang yang terlalu padat kurang bagus untuk pertumbuhan unggas dan kandang yang terlalu longgar juga kurang efisien. Maka, dengan mengetahui kepadatan kandang yang ideal harapannya adalah ayam akan tumbuh dengan normal dan mampu menampilkan produksi terbaiknya. Manfaat lainnya adalah tidak akan terjadi salah hitung antara rencana jumlah pemeliharaan dengan kandang yang tersedia.<br />
<span style="color: maroon;">Pemeliharaan tidak seumur dan satu strain</span><br />
Lain produsen lain juga kualitasnya baik dari segi performance atau system imun (kekebalan tubuhnya). Perbedaan segi performance akan menyebabkan persaingan dalam mendapatkan pakan sedangkan dari segi kekebalan tubuh kalau terjadi penularan penyakit akan lebih cepat menyebar di sekitarnya karena ada ayam yang mempunyai kekebalan tubuh yang rendah di dalam satu kandang.<br />
<span style="color: maroon;">Ruang kandang terlalu gelap atau terang</span><br />
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa lama pemberian sinar (cahaya) akan berpengaruh terhadap produksi unggas.<br />
<span style="color: maroon;">Pindah kandang</span><br />
Biasanya terjadi pada peternakan layer. Cobalah mencari metode terbaik berapa kali sebaiknya ayam harus pindah kandang dari mulai fase awal pemeliharaan sampai ayam di afkir. Di samping untuk meminimalkan efek negatif stress juga akan menghemat tenaga kerja.<br />
<span style="color: maroon;">Potong paruh (debeaking)</span><br />
Pengeluaran darah sewaktu selesai potong paruh akan menyebabkan unggas (darat) kesulitan untuk makan. Dan bisa ditebak kalau ayam sudah susah makan. Maka dari itu mengetahui teknik memotong paruh dan langkah penanganan stress yang akan terjadi juga penting.<br />
<span style="color: maroon;">Program vaksinasi yang salah</span><br />
Program vaksinasi berkaitan dengan pemilihan vaksin (aktif atau inaktif), waktu pelaksanaan vaksinasi (waktu dan umur ternak) dan metode pemberian vaksin (injeksi, melalui air minum, tetes mata atau hidung, semprot, tusuk sayap, cabut bulu dan lain sebagainya). Dengan mengetahui pelaksanaannya dengan benar akan bisa meminimalkan stress yang timbul.<br />
<span style="color: maroon;">Adanya suara yang mengejutkan</span><br />
Peternak ayam, puyuh, itik sedikit khawatir dengan produksi ternaknya menjelang lebaran atau tahun baru. Mengapa? Karena dua hari tersebut adalah hari yang kurang menyenangkan untuk peternak. Suara petasan, kembang api, musik yang keras akan menyebabkan stress pada unggas. Akibatnya adalah unggas akan mengalami stress beberapa hari lamanya dan peternak akan mengalami kerugian di hari tersebut<br />
<span style="color: maroon;">Pengangkutan</span><br />
Stress akibat pengangkutan atau transportasi sudah sangat dimaklumi. Stress ini biasanya mudah untuk diatasi yaitu dengan pemberian larutan gula atau semisalnya. Kemudian unggas diistirahatkan untuk beberapa waktu untuk menunggu pemberian pakan yang tepat.<br />
<span style="color: maroon;">Perlakuan kasar</span><br />
<span style="color: black;">Hati-hati kalau anda merekrut petugas atau pegawai kandang. Perlakuan yang kasar dari petugas atau pegawai kandang akan bisa menyebabkan ternak anda stress. Perlakuan kasar terhadap ternak seperti memukul, menendang, melemparkan ternak, berjalan dengan terburu-buru saat di kandang, atau sengaja tidak memberi pakan dan minum pada ternak. </span><br />
Untuk mengurangi dampak negatif dari stress maka perlu menghindari tindakan yang akan menambah tingkat stress. Untuk pencegahan anda dapat menggunakan vitamin elektrolit seperti nopstress merah dan antistress. Dosis dan aturan pemberian biasanya sudah disertakan dalam produk masing-masing produsen. Bila tidak ingin gagal dalam usaha maka tak ada salahnya anda mengenali jenis stress pada unggas anda dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat *(SPt)<br />
<br />
sumbernya : <u><span style="color: blue;">www.sentralternak.com</span></u>.mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-57014443857896373482010-11-24T14:27:00.001+07:002010-11-24T14:34:03.807+07:00Berbagai Penyebab Kematian DOC<a hreef="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2008/10/anak-ayam.jpg" title="Direct link to file"><img align="left" alt="anak ayam, DOC, bibit ayam" border="0" height="95" hspace="9" src="http://sentralternak.com/wp-content/uploads/2008/10/anak-ayam.thumbnail.jpg" vspace="10" width="111" /></a><strong><span style="color: #333399;">http://ayamarabjos.blogspot.com</span></strong>, DOC adalah istilah untuk penyebutan ayam yang baru berumur 1-7 hari. Kematian (mortalitas) DOC banyak terjadi pada umur ini sampai umur ayam sekitar satu bulan. Tingkat mortalitas yang terbaik adalah 0% tapi ini mustahil. Akan tetapi dengan manajemen yang baik (pakan dan lingkungan) tidak menutup kemungkinan angka yang diperoleh akan mendekati 0%. Berikut kami uraikan beberapa penyebab kematian DOC dan upaya mengatasinya:<a name='more'></a><br />
<span id="more-222"></span><br />
<strong><span style="color: #993300;">1. Dehidrasi</span></strong><br />
Terjadi karena pengangkutan dan ketika di dalam mesin tetas. Jarak pengangkutan yang terlalu jauh dapat menyebabkan DOC mengalami dehidrasi. Penyebab dehidrasi lainnya adalah tata laksana penetasan yang kurang baik seperti suhu mesin tetas yang terlalu tinggi dengan tingkat kelembaban yang rendah.<br />
Cara mengatasi :<br />
a) memilih produsen DOC yang terdekat<br />
b) memilih jasa pengiriman barang yang nyaman dan aman bagi ternak<br />
c) memperhatikan kepadatan pada waktu pengiriman<br />
d) memperhatikan tata laksana penetasan seperti suhu dan kelembaban<br />
e) memilih dan memperhatikan umur telur tetas<br />
f) penanganan yang tepat ketika DOC datang<br />
g) memberikan sayuran (kecambah) waktu pengiriman<br />
h) mengirim DOC yang hanya berumur satu hari (baru menetas)<br />
<strong><span style="color: #993300;">2. Kesalahan dalam program vaksinasi</span></strong><br />
Kesalahan dalam pemilihan vaksin dan juga waktu pelaksanaan vaksinasi dapat memberikan efek negatif terhadap DOC. Waktu pemberian vaksin pada umur DOC berbeda-beda di tingkat peternak. Ada yang memberikannya pada umur 1-2 hari dan ada juga yang memberikan pada umur 3-4 hari untuk kali pertamnya. Vaksin yang diberikan untuk kali pertama hendaknya vaksin yang inaktif bukan yang aktif apalagi bertipe ganas. Akibat yang timbul dari kesalahan vaksinasi adalah tidak mau makan, minum dan daya kekebalan tubuh menurun dan tak jarang akan timbul penyakit yang lebih ganas.<br />
Cara mengatasi :<br />
a) memilih jenis vaksin yang tepat<br />
b) memilih waktu pelaksanaan vaksinasi yang tepat<br />
c) ingat, hanya ayam yang sehat yang boleh divaksin<br />
<strong><span style="color: #993300;">3. Kesalahan pengaturan <u>alat pemanas</u> (brooder)</span></strong><br />
Alat pemanas berfungsi untuk membantu anak ayam untuk mengatur suhu tubuhnya. Sehingga keberadaan alat pemanas untuk DOC mutlak diperlukan. Pada periode kritis alat pemanas harus senantiasa dijaga fungsinya sehingga mampu mempertahankan suhu yang diinginkan. Pengaturan jarak antara alat pemanas dengan litter juga perlu mendapat perhatian. Coba perhatikan penyebaran anak ayam di bawah alat pemanas, apabila menyebar merata berarti suhu sudah ideal tapi kalau anak ayam menjauhi alat pemanas atau menggerombol di bawah alat pemanas maka suhu alat pemanas masih belum ideal.<br />
Cara mengatasi :<br />
a) memilih alat pemanas yang aman, murah dan mudah pengoperasiannya<br />
b) memperhatikan pengaturan jarak antara alat pemanas dengan litter<br />
c) mengontrol suhu pemanas dengan teratur<br />
d) perlu persiapan pemanas cadangan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.<br />
<strong><span style="color: #993300;">4. Kesalahan transporatasi</span></strong><br />
Kesalahan pada waktu pengangkutan atau transportasi antara lain : karena kondisi jalan yang tidak mulus sehingga kadang terjadi guncangan keras, mengangkut DOC ketika terik matahari menyengat tanpa perlindungan, dan juga kepadatan tempat pengangkutan kurang diperhatikan (box). Tapi kalau jarak produsen DOC dengan tempat pembeli tidak terlalu jauh maka hal itu tidak memberi pengaruh yang berarti.<br />
Cara mengatasi :<br />
a) memilih produsen DOC yang terdekat<br />
b) memilih jasa pengiriman barang yang nyaman dan aman bagi ternak<br />
c) memperhatikan kepadatan<br />
d) memberikan sayuran (kecambah dan lainnya) waktu pengiriman<br />
<strong><span style="color: #993300;">5. Terjadinya infeksi</span></strong><br />
Sanitasi lingkungan kandang yang kurang baik dapat menyebabkan tumbuh suburnya mikroorganisme penyebab penyakit tertentu. Apabila anak ayam terinfeksi maka bisa menyebabkan system kekebalan tubuh ayam menurun. Akibatnya ayam akan menunjukkan gejala penyakit secara umum seperti demam, lesu, tidak mau makan dan minum. Anak ayam yang sudah terinfeksi akan memilih berdiam diri di bawah alat pemanas untuk menghangatkan tubunya. Karena terlalu lamanya anak ayam tersebut berada di bawah alat pemanas menyebabkan dehidrasi dan tak jarang berujung pada kematian.<br />
Cara mengatasi :<br />
a) menjaga sanitasi lingkungan kandang baik peralatan kandang dan juga manusianya<br />
b) mengusahkan agar ada sinar matahari yang masuk ke dalam kandang<br />
c) mengisolasi unggas yang sakit agar wabah tidak menyerang<br />
d) memelihara DOC yang seragam baik strain nya ataupun umurnya<br />
Nah, dengan mengetahui beberapa penyebab kematian pada DOC maka kita perlu meminimalkan aspek tersebut untuk mencapai usaha yang berhasil. Sekali lagi belajar pada pengalaman adalah tetap yang terbaik dan semoga wawasan kita semakin bertambah. Semoga bermanfaat*(SPt)<br />
<br />
sumbernya : <u><strong><span style="color: #333399;">www.sentralternak.com</span></strong></u>.mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-72214917076541947012010-11-24T13:58:00.001+07:002010-11-24T13:59:47.737+07:00SEKILAS TENTANG USAHA AYAM ARAB<span style="color: #333399;"><b>http://ayamarabjos.blogspot.com</b></span>.<br />
Ayam arab merupakan ayam tipe petelur unggul karena kemampuannya bertelur yang cukup tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab karena produksi telurnya tinggi yaitu mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur rata-rata 40 gram. Warna kerabang sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat sehingga kadang banyak orang yang tidak bisa membedakan mana telur ayam arab dan mana telur ayam kampung.<a name='more'></a> <br />
<span id="more-142"></span>Ayam arab sebagai penghasil daging juga cukup baik, doc jantan yang dipelihara sekitar 2-3 bulan dengan sentuhan pakan yang baik sudah mampu mencapai bobot badan antara 4-5 ons. Warna kulit yang agak kehitaman, dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung membuat daging ayam ini kurang disukai oleh konsumen. Akan tetapi bagi sebagian peternak yang kreatif, ayam arab ini dikawin silang dengan ayam kampung. Dan apa hasilnya? Ya, ayam dengan postur kampung, kerabang telur sudah tidak putih lagi dan daging yang sedikit lebih terang daripada ayam arab asli.<br />
Ayam arab mudah dikenali dari warna bulunya. Ayam arab dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis bulunya yaitu jenis silver (berwarna putih mengkilap atau orang menyebutnya perak) dan jenis gold (merah). Untuk jenis silver, bulu sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya kecil dengan warna merah menyala dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.<br />
Ciri lain ayam arab adalah pada saat umur satu minggu pejantan sudah tumbuh jengger. Induk betina tidak mempunyai sifat mengeram dengan usia produktif sampai umur 1,5 tahun. Dengan pengelolaan yang baik, ayam ini bisa dipupuk sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan.<br />
<b><span style="color: blue;">Sisi keunggulan ayam arab antara lain: </span></b><br />
- Harga DOC yang berfluktuasi, kadang lebih tinggi/rendah dibandingkan ayam kampung biasa. Per Agustus 2008 harga doc 3.500/ekor sudah divaksin mareks.<br />
- Berat telur berkisar antara 35-42,5 gram<br />
- Warna kerabang telur bervariasi yaitu putih, kekuningan dan putih kecoklatan<br />
- Harga induk tergolong tinggi (pullet mencapai harga Rp 40.000/ekor)<br />
- Konsumsi pakan (FCR) relatif kecil karena termasuk tipe kecil<br />
- Daya seksualitas pejantan tinggi<br />
- Ayam betina tidak mempunyai sifat mengeram, sehingga masa bertelurnya panjang<br />
- Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras<br />
<b><span style="color: blue;">Adapun sisi kelemahan ayam arab antara lain: </span></b><br />
- Wama kulit dan daging agak kehitaman sehingga harga jual masa remaja dan afkirnya relatif rendah<br />
- Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga butuh mesin tetas untuk menetaskan telurnya atau menggunakan jasa ayam induk ayam kampung, enthok atau yang lainnya.<br />
- Bobot badan afkir rendah yaitu sekitar 1 - 1,2 kg<br />
Akan tetapi jika dilihat dari sisi keunggulannya maka sisi kelemahan akan tidak ada artinya. Semoga dengan artikel ini dapat membantu bagi calon peternak, calon investor, dan yang sudah memiliki peternakan ayam arab untuk lebih mengetahui ayam yang akan dan yang sudah dipelihara.*(SPt)<br />
<br />
Anda bisa mendapatkan keperluan ayam arab di kami, mulai doc, kandang battery, dan mesin tetas. Anda bisa menghubingi bag. pemasaran kami di <b><span style="color: #333399;">(081336492952)</span></b> call or sms atau via email di <span style="color: blue;"><u>mahmudfahrozi@gmail.com</u></span><br />
<span style="color: blue;"><u> sumber : </u></span><b><span style="color: blue;">www.sentralternak.com</span></b><span style="color: blue;"><u> </u></span>mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8347597629385654047.post-69104979454649068862010-06-18T09:24:00.000+07:002010-06-18T09:26:19.063+07:00Cari Dollar Dari YoutubeAssalamu’ alaikum para maniak Bisnis Online. Pada postingan kali ini saya akan memebrikan sebuah program bisnis online yang akan membayar membernya dengan cara menonton film di youtube. Dengan program ini setiap film-film yang Anda tonton di youtube akan menghasilkan uang. Sudah nonton film gratis tambah dibayar dollar, keren banget kaaannn ! Oleh karena itu daripada uang Anda habis untuk nonton film di internet lebih baik pakai program ini saja karena Anda akan mendapatkan dollar hanya dengan menonton film.mahmud fahrozyhttp://www.blogger.com/profile/05604420777620146007noreply@blogger.com0